Senin, 17 September 2012

Mahasiswa Diajak Jadi Pengajar PAUD


Palangkaraya --- Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Erman Syamduddin mengajak mahasiswa menjadi pengajar pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam program Pendamping PAUD. Program ini  bagian dari strategi Paudisasi untuk mencapai angka partisipasi kasar (APK) PAUD 75 persen pada 2015.



"Selagi menulis skripsi misalnya, dalam masa 3-4 bulan itu mahasiswa bisa mengajar PAUD," ujar Erman. Orang tua akan senang bila anak-anak usia dini mereka diajar oleh para pemuda atau mahasiswa, kata Erman dalam Talkshow Hari Aksara Internasional (HAI) ke-47 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (16/9).

Erman mengusulkan program ini menjadi bagian dari kuliah kerja nyata (KKN) tematik, yang bernilai angka kredit bagi mahasiswa. Dengan ini, tidak harus berjurusan PAUD, mahasiswa dari bidang pendidikan apa pun bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan PAUD. "Sebagai bantuan, mereka bisa mendapatkan uang transportasi dan honor," kata Erman.

Menurut Erman, program ini mirip dengan Indonesia Mengajar yang dikenal menyalurkan lulusan-lusan baru sarjana untuk mengajar. Bedanya, program Pendamping PAUD tidak mengirimkan para “pendidik muda” ini ke daerah-daerah terpencil, tapi mendorong mereka untuk mengajar di kampung halamannya masing-masing. "Jika di tempat asal mereka belum ada PAUD, mereka bisa merintis PAUD baru," ujarnya. Dengan program ini layanan PAUD akan lebih tersebar. Target satu desa satu PAUD pun akan cepat dicapai, sehingga mempercepat perluasan layanan dalam mengejar APK PAUD 75 persen pada tahun 2015. (Sumber : paudni.kemdikbud.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar