Rabu, 19 Desember 2012

Jadikan Gugus PAUD Sebagai Sarana Bertukar Pengalaman

JAKARTA. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog mendorong agar Gugus PAUD dijadikan sarana tukar pengalaman antar pendidik PAUD. Program yang digagas oleh Ditjen PAUDNI tersebut akan terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas lembaga PAUD.


Gugus PAUD merupakan pengelompokan beberapa lembaga. Rerata satu Gugus terdiri dari enam lembaga PAUD yang memiliki satu lembaga inti atau yang dijadikan percontohan. “Saya harap PAUD inti dapat berbagi pengalaman kepada lembaga lain yang ada dalam gugus,” ujar Reni saat memberi arahan pada penganugerahan pemenang Lomba Gugus PAUD dan Lembaga PAUD Berprestasi Tingkat Nasional, akhir pekan lalu.

Reni menyebutkan, program Gugus PAUD akan dikembangkan hingga ke 6.563 kecamatan seluruh Indonesia. Ia berharap langkah ini dapat memperbaiki kualitas lembaga dan pendidik PAUD yang hingga kini masih perlu ditingkatkan. “Ke depan perlu ada akreditasi lembaga untuk peningkatan mutu dan kualitas,” ucapnya.

Jawa Timur Juara Umum  

Kepala Subdit Kemitraan dan Kelembagaan Direktorat Pembinaan PAUD Mansur Simamora, selaku salah satu juri dalam lomba Gusus dan Lembaga PAUD berprestasi Tingkat Nasional mengakui cukup sulit melakukan penilaian. Sebab seluruh lembaga yang menjadi nominasi memiliki segudang prestasi. “Luar biasa sulit menentukan pemenang,” ungkapnya.

Lomba tersebut diikuti 27 provinsi, namun setelah dilakukan penilaian maka juri menetapkan 14 provinsi sebagai nominator. Adapun juara I-III lomba Lembaga PAUD diraih masing-masing oleh Jawa Timur, DIY dan Jawa Tengah. Sedangkan juara harapan ditempati oleh Provinsi Jambi, Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat dan Banten.

Sementara Juara I-III Lomba Gugus PAUD dipegang oleh Jawa Timur, Jawa Barat dan Lampung. Sementara juara harapan digenggam provinsi Jawa Tengah, Bali, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. (Yohan Rubiyantoro/HK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar